Raksa (nama lain : air raksa) atau merkuri atau hydrargyrun ( latin : hydrargyrum, air / cairan perak) atau unsure kimia pada table periodik dengan symbol Hg dan nomor atom 80 dan logam cair yang putih keperakan pada suhu biasa, dan mempunyai rapatan 13,534 g ml-1 pada 25oC.Beberapa sifat fisika dan kimia unsure merkuri dapat dilahat pada Gambar 1. Raksa merupakan satu-satu logam yang berbentuk cairan pada temperatur kamar. Hal ini tentu sangat berbeda dengan logam lainnya. Berdasarkan hukum kereriodikan, pada temperatur ruang seharusnya raksa merupakan padatan karena unsur diatasnya dalam satu golongan yaitu zink (Zn) dan kadmium (Cd), merupakan padatan. Demikian pula unsur-unsur disebelahnya dalam periode yang sama, yaitu emas dan talium (Ti) juga merupakan padatan.
raksa |
Logam zink dan kadmium memiliki titik lebut 419,6 dan 320,9 °C. Berdasarkan triade Dobereiner, raksa seharusnya memiliki titik lebur sekitar 222 °C. Dalam kenyataan titik lebur raksa adalah -38,86 °C.
Sifat-sifat kimia merkurium yaitu :1. Fase : liquid
keberadaan merkurium (II) nitrat tidak ada dialam bebas seperti garam-garam yang lainnya seperrti NaCl yang bisa langsung di peroleh dari air laut. merkurium nitrat diperoleh atau dihasilkan dari suatu reaksi antara logam raksa dengan dengan asam Nitrat ( bagian ini akan dijelaskan pada cara pembuatan merkurium(II) nitrat. dalam bagian ini kita akan menguraikan asal muasalnya Hg sebagai unsur dasar pembuat Merkurium (II) nitrat dialam bebas. merkuri(Hg) adalah suatu unsur yang sangat jarang ditemukan di kerak bumi. yang mengandung rata-rata kelimpahan dalam massa pada kerak bumi hanya sekitar 0,08 parts per million.bijih merkuri yang paling banyak mengandung merkuri kira-kira mencapai 2,5% mercuri berdasarkan massa, dan yang paling sedikit kurang dari 0,1% merkuri berdasarkan massa. biji merkuri bisa ditemukan dalam cinnabar(HgS), corderoite, livingstone dan mineral-mineral lainnya.
merkuri diperoleh dengan cara memanaskan cinnabar dengan mengalirkan udara dan mengembunkan uap yang dihasilkan. persamaan reaksi dari proses ektaksi ini ialah:
HgS + O2 → Hg + SO2
Merkurium banyak di gunakan sebagai bahan almogam gigi, thermometer, barometer dan peralatan ilmiah lain, walaupun penggunaannya untuk bahan pengisi thermometer telah di gantikan oleh thermometer alkohol, digital atau termistor. Dengan alasan kesehatan dan keamnan karena sifat toksik yang memilikinya. Unsure ini diperoleh terutama melalui proses reduksi dan cinnabar mineral. Densitasnya yang tinggi menyebabkan benda-benda seperti bola biliar menjadi terapung jika diletakkan di dalam cairan raksa hanya dengan 20 persen volumenya terendah. Merkuri tak dipengaruhi asam klorida atau asam sulfat encer (2M), tetapi mudah bereaksi dengan asam nitrat. Asam nitrat yang dingin dan sedang pekatnya(8M), dengan merkurium yang berlebihan menghasilkan ion merkurium (I):
6Hg + 6HNO3 à 3Hg22+ + 2NO + 6NO3- + 4H2O
Dengan asam nitrat pekat panas yang berlebih, terbentuk ion merkurium (II) :
3Hg + 8HNO3 à 3Hg2+ + 2NO + 6 NO3- + 4H2O
Asan sulfat pekat, panas, juga melarutkan merkurium. Hasilnya adalahn ion merkurium (I), jika merkurium sdapat berlebihan
2Hg 2H2SO4 à Hg2+ + SO42- + SO2 + 2H2O
Sdang bila asam yang berlebiihan, ion merkurium (II) yang akan terbentuk :
Hg + 2H2SO4 à Hg2+ + SO42- + SO2 + 2H2O
Kedua ion, merkurium (I) dan merkurium (II), bersifat sangat berbeda terhadap reagensia-reagensia yang di pakai dalam analisis kualitatif, dan karenanya masuk dalam golongan analitik yang berlainan. Ion merkurium (I) masuk dalam golongan kation pertama, maka reksi-reaksinya akan dibahas disini. Dilain pidak, ion-ion merkurium (II) berada dalam golongan kation yang ke d. Cirri-cirinya yaitu membentuk endapan dengan hydrogen sulfide dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion yang termasuk dalam golongan ini adalah merkurium (II), tembaga, cadmium, bismuth, stibium, timah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar